PANDUAN ILMU TAJWID PRAKTIS
Oleh: Dr. Zulkarnaini Umar – Penerbit UIR PRESS
"وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا" (QS. [cite_start]Almuzzammil:4) [cite: 898]
[cite_start]"Dan Bacalah Al-Quran itu dengan Tartil (sempurna atau betul bacaannya)" [cite: 899]
Pendahuluan
[cite_start]Ilmu tajwid merupakan suatu ilmu yang sangat penting di dalam kita membaca al-Quran. [cite: 720]
Definisi:
[cite_start]Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana kita bisa membaca al-Quran dengan benar dan tepat, baik ketika hurup terpisah (tunggal) maupun bertemu dengan hurup lain. [cite: 722]
Tujuan:
[cite_start]Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan lidah dalam menyebut hurup-hurup al-Quran sehingga kita bisa membaca al-Quran dengan sempurna. [cite: 723]
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid (Hal. 15)
[cite_start]Hukum mempelajari ilmu tajwid terbagi dua: [cite: 774]
- **Fardu 'Ain (Wajib)**: Mempelajari dengan tujuan untuk meningkatkan lagi bacaan Al-Qur’an (Amal Tajwid). [cite_start]Berlaku bagi tiap-tiap orang islam yang membaca Al-Qur’an. [cite: 774, 724] [cite_start]
- **Fardu Kifayah (Wajib Kolektif)**: Mempelajari dengan tujuan memperdalami ilmu tajwid saja. [cite: 775]
Sayyidina Ali karramallahu wajhah menyatakan bahwa tartil (sesuai QS. Al-Muzammil:4) ialah mentajwidkan hurup dan mengetahui tentang waqaf. [cite: 782]
Tulisan Hurup Hijaiyyah Bahasa Arab (Hal. 3)
[cite_start]Nama-nama hurup hija’iyyah bahasa arab dan kedudukan tulisannya dipermulaan, pertengahan dan ujung perkataan serta transliterasinya. [cite: 996]
| No | Latin | Nama Hurup Arab | Awal | Tengah | Ujung |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | A | ا : الؾ | ا | ا | ـا |
| 2 | B | ب : باء | بـ | ـبـ | ـب |
| 3 | T | ت : تاء | تـ | ـتـ | ـت |
| 4 | Th | ث : ثاء | ثـ | ـثـ | ـث |
| 5 | J | ج : جٌم | جـ | ـجـ | ـج |
| ... Baris 6 hingga 28 dapat ditambahkan sesuai Tabel 1 dalam PDF. [cite: 999, 1000, 1001, 1002] | |||||
Panduan Cara Menyebut Hurup Yang Tepat (Hal. 5)
[cite_start]Latihan-latihan pengucapan (sesuai makhrajul huruf) dimulai dari keadaan yang sangat sederhana hingga pengucapan yang lebih rumit. [cite: 1004]
Catatan: Karena keterbatasan tampilan, skema latihan pengucapan (Tabel 2) hanya ditampilkan sebagian. Seluruh latihan dapat diimplementasikan dalam bentuk tabel interaktif.
| Tabel 2. Latihan Pengucapan (Huruf Alif, Ba, Ta) | |||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ا | أَبْ | أُو | أَنْ | أَنِ | نَأْ | اِئْمِنْ | ئًا |
| بُ | بَبْ | بِبِ | بُوبْ | بَنْ | بَنِ | اِئْمِبْ | بًا |
| تُ | تَبْ | تِتِ | تُو | تَنْ | تَنِ | اِئْمِتْ | تًا |
| ... Baris berikutnya dapat ditambahkan sesuai Tabel 2 dalam PDF. [cite: 1007, 1008, 1009, 1010, 1011, 1012, 1013, 1014, 1015, 1016, 1017] | |||||||
Pelajaran-1: Hukum Nun Sukun (نْ) & Tanwin (Hal. 18)
[cite_start]Hukum nun sukun (نْ) dan tanwin (ــٍــًـ) ada 5 (lima) macam[cite: 798]:
**Keterangan:** Apabila ada nun sukun (نْ) atau tanwin bertemu dengan salah satu hurup Halqi (tenggorokan) yang enam, maka hukum bacaannya adalah Izhar Halqi. [cite_start]Dibaca dengan terang dan jelas tanpa dengung. [cite: 798, 808]
[cite_start]Huruf yang enam tersebut disebut hurup Halqi karena makhraj atau tempat keluarnya suara ada pada kerongkongan. [cite: 799]
Contoh:
**Keterangan:** Idgham artinya memasukkan atau mentasydidkan, Bighunnah artinya dengan mendengungkan. [cite: 809] [cite_start]Prosesnya adalah Nun sukun atau tanwin dimasukkan atau ditasydidkan ke dalam salah satu huruf yang empat itu dengan suara didengungkan (2 harakat). [cite: 810]
Contoh:
**Keterangan:** Idgham artinya memasukkan. [cite_start]Bila Ghunnah artinya tanpa mendengungkan. [cite: 817] [cite_start]Apabila ada Nun sukun atau tanwin bertemu dengan hurup Lam (ل) atau Ra (ر), maka dibaca dengan memasukkan (mentasydidkan) ke hurup berikutnya tanpa dengung. [cite: 818]
**Keterangan:** Apabila ada Nun sukun atau tanwin bertemu dengan hurup Ba' (ب), maka dibaca dengan mengubah bunyi Nun menjadi bunyi Mim (م) disertai dengung. [cite: 819]
**Keterangan:** Apabila ada Nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf Ikhfa, maka dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgham) disertai dengung 2 harakat. [cite: 820]
Beberapa Adab Membaca Al-Qur'an (Hal. 12)
-
[cite_start]
- Hendaklah membacanya dengan pembacaan yang betul menurut hukum tajwid. [cite: 744] [cite_start]
- Sewaktu hendak membaca al-Quran, hendaklah bersih, baik anggota badan maupun tempat kita membaca al Quran. [cite: 744] [cite_start]
- Sebelum membaca al-Quran hendaklah terlebih dahulu berwudhu'. [cite: 744] [cite_start]
- Janganlah membaca al-Quran itu ditempat yang kotor/hina. [cite: 744] [cite_start]
- Janganlah sewaktu membaca al-Quran berkata yang lain atau ketawa-ketawa tetapi dengarlah dan simaklah baik baik. [cite: 745] [cite_start]
- Hendaklah didahului dengan membaca Ta'awwuz, sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 58. [cite: 758] [cite_start]
- Selepas Ta'awwuz, membaca Bismillahirrahmannirrahim (kecuali dari pangkal surat At-Taubah). [cite: 758] [cite_start]
- Sekali-kali janganlah membaca al-Quran itu sedang berhadas besar, seperti hadas Jinabah, Haid, dan Nifas, karena hukumnya haram. [cite: 759] [cite_start]
- Membaca al-Quran (ayat-ayat) walaupun sudah hafal di luar kepala, tetapi adalah lebih baik dengan melihat kepada Al-Qur’an juga. [cite: 762] [cite_start]
- Letakkanlah Al-Qur’an itu pada tempat yang tinggi dan bersih. [cite: 764]
